Surabaya – PBI, Deklarasi Ikatan Persatuan Putra Madura (IPPAMA) telah di gemakan di gedung Islamic Center Surabaya pada Selasa pagi, pukul 10:00 WIB (12/11/2024).
Pesta deklarasi organisasi masyarakat IPPAMA menjadi bukti komitmen Ippama yang berani muncul dengan membawa visi dan misinya demi kemajuan bangsa Indonesia.
Terbukti di hadiri lebih dari 1000 undangan yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat hingga tokoh-tokoh masyarakat dimulai dari tingkat daerah hingga nasional.
H. Rasid selaku ketua Ippama telah dilantik secara resmi bersama dengan seluruh jajaran kepengurusan IPPAMA dan telah di sumpah sebagaimana merupakan simbol penerimaan jabatan dan kepengurusan dalam organisasi.
Ketua Harian IPPAMA, Acek Kusuma atau akrab disapa Bang Acek juga merupakan aktivis yang dikenal selalu menyuarakan aspirasi rakyat, kembali menegaskan bahwa Organisasi IPPAMA akan selalu hadir untuk mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah agar sesuai dengan tupoksinya.
“IPPAMA ada bukan hanya sekadar seperti Organisasi yang muncul lalu hilang, maaf saya agak lantang, tapi Kami lahir untuk mengawal program-program pemerintah Jawa Timur, kami akan selalu hidup untuk itu. Bahkan hingga tingkat nasional yang di isi 38 provinsi di seluruh Indonesia, kami akan bersama masyarakat Indonesia mengawal program-program yang ada agar terealisasikan dengan benar adanya,” tegas Ketua harian ippama.
Acek juga menegaskan hal pertama yang Ippama akan kawal adalah tentang implementasi Perpres 80 tahun 2019 yang sangat ditunggu masyarakat terkhusus wilayah Jawa timur.
“Percepatan pembangunan melalui Perpres 80 tahun 2019 merupakan tugas besar pemimpin kami, kami ingin calon pemimpin kami untuk mendorong pemerintah pusat dan eksekutif terkhusus kami yang di daerah yang hingga saat ini selalu diimingi-imingi pembangunan yang merata dan kami tidak ingin Perpres 80 2019 ini hanya menjadi kontestasi politik di tiap periodenya. Kami IPPAMA akan mengawal hal tersebut,” tegas Acek dalam pidatonya.
Tak hanya melakukan Deklarasi, IPPAMA dalam debutnya juga mengundang sejumlah tokoh dan instansi pemerintah terkait guna berdialog mengenai implementasi Perpres 80 2019.
Dalam dialognya, Calon bupati Bangkalan nomor urut dua, Mathur Husyairi tersebut juga menyinggung kelamaan realisasi Perpres 80 2019 di madura juga merupakan efek pandemi dan keterbatasan dana yang ada.
“Perlu bang Acek ketahui, saat saya menjabat sebagai DPRD, keterbatasan dana merupakan faktor utama Perpres ini tidak bisa diimplementasikan secara penuh, selain karena pandemi juga. Maka dari itu saya juga dalam program saya jika saya terpilih, saya akan buka karpet merah untuk para investor dan saya harap masyarakat bantu kami dengan berikan rasa aman dan nyaman. Dan juga saya akan memberantas tambang-tambang ilegal di madura yang harusnya dapat membantu APBD kita dalam mewujudkan pembangunan yang merata tersebut,” jelas calon bupati Bangkalan nomor urut dua tersebut.
Calon gubernur Jawa Timur nomor urut satu, Luluk juga mendukung penuh tentang pemerataan pembangunan yang terhambat agar segera di realisasikan dan akan mencoba membawa masalah terkait kepada presiden Prabowo untuk segera di kaji ulang.
“Tentang Perpres 80 2019 saya setelah dari sini akan langsung menyampaikan hal ini kepada bapak Muhaimin yang juga termasuk dalam kabinet pemerintahan bapak presiden Prabowo agar di kaji lagi di istana yang mana hal ini sudah tenggelam cukup lama yang mana perlu kita kaji kembali. Saya juga tahu banyak sekali potensi di pulau Madura seperti Indonesia Islamic science park, pembangunan pelabuhan-pelabuhan dan banyak lainnya,” tutup Luluk kepada undangan yang hadir.
Selamat atas deklarasi organisasi masyarakat Ikatan Persatuan Putra Madura (IPPAMA). (Tim/)