Petugas BPBD Ponorogo mengisi tandon air bersih di Dusun Jenggring Desa Duri Kecamatan Slahung yang mengalami kekeringan, Kamis (7/9/2023). Foto : Erwin Suganda
Ponorogo — Patroli Berita Indonesia
Kemarau mulai berdampak menyusutnya cadangan air tanah. Dusun Jenggring di Desa Duri Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo mengalami kekeringan. Terdapat 118 jiwa dari 56 kepala keluarga (KK) di dusun itu yang menggantungkan pasokan air bersih sejak Agustus lalu.
‘’Kebutuhannya sebanyak 12 ribu liter air per minggu, kami kirimkan setiap Senin dan Kamis,’’ kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo Masun, Kamis (7/9/2023).
Petugas BPBD Ponorogo melakukan droping air ke Jenggring dengan mobil tangki berkapasitas 6.000 liter. Palang Merah Indonesia (PMI) ikut menopang pasokan air dengan kapasitas mobil tangki 3.500 liter ke dusun yang menjadi langganan kekeringan itu. Kata Masun, sebenarnya terdapat sumber air berjarak 300 meter dari dusun yang berada di dataran tinggi itu. ‘’Lokasi sumber air itu berada di dataran yang lebih rendah sehingga memerlukan pompanisasi dan pipanisasi,’’ terangnya.
Namun, musim kemarau belum mencapai puncaknya. BPBD Ponorogo mencatat 41 dusun dari 27 desa di Ponorogo yang mengalami kekeringan setiap kemarau dalam rentang lima tahun terakhir. Sejauh ini permintaan droping air bersih baru datang dari Pemerintah Desa Duri untuk Dusun Jenggring. ‘’Kami sudah siagakan relawan di daerah yang masuk zona rawan kekeringan itu. Ketika ada permintaan droping air, kami bisa langsung tindak lanjuti,’’ jelas Masun.
Selain ancaman kekeringan, BPBD juga mengantisipasi kebakaran hutan yang kerap muncul setiap musim kemarau tiba. Masun mengimbau masyarakat peduli kelestarian alam dengan ikut menekan risiko penyebab kebakaran hutan. ‘’Hindari membakar semak-semak untuk membuka lahan pertanian,’’ ungkapnya.