Menu

Mode Gelap
How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Uncategorized · 29 Agu 2023 06:44 WIB ·

Lima Maskot Siap Meriahkan Porprov Jatim VIII, Gubernur Khofifah: Simbol Kearifan Lokal Bawa Spirit Meraih Juara


 Lima Maskot Siap Meriahkan Porprov Jatim VIII, Gubernur Khofifah: Simbol Kearifan Lokal Bawa Spirit Meraih Juara Perbesar

 

Jatim — Patroli Berita Indonesia

Lima maskot kebanggaan Jawa Timur siap memeriahkan gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VIII yang akan digelar di Kab. Sidoarjo, Kab. Mojokerto, Kota Mojokerto dan Kab. Jombang pada 9-16 September 2023 mendatang.

Lima maskot itu berasal dari empat daerah tuan rumah Porprov Jatim VIII yaitu Kab. Sidoarjo dengan maskot Si Udeng, Kab. Jombang dengan maskot Si Jatu, Kota Mojokerto dengan maskot Cak Condro, dan Kab. Mojokerto dengan maskot Si Mada serta ditambah satu maskot andalan Jawa Timur Si Beki.

Gubernur Khofifah menegaskan bahwa seluruh maskot Porprov Jatim VIII dibuat berdasarkan nilai sejarah dan ciri khas budaya di masing-masing wilayah. Menurutnya maskot-maskot ini menyimpan semangat dan pelecut juara para atlet yang bertanding untuk mendulang prestasi.

“Maskot-maskot ini membawa spirit para atlet untuk berprestasi dalam Porprov Jatim VIII Tahun 2023. Lebih dari itu lima maskot ini juga membawa harapan agar gelaran Porprov juga akan mendongkrak ekonomi di setiap daerah di Jawa Timur,” katanya.

Detailnya, Gubernur Khofifah menyampaikan Si Udeng yang merupakan maskot Kab. Sidoarjo didesain berdasarkan simbol kearifan lokal ciri khasnya yaitu Bandeng dan udang. Ini karena sektor perikanan di Kab. Sidoarjo layak mendapat perhatian karena potensi yang tidak bisa dianggap sebelah mata. Serta secara geografi lokasi Kab. Sidoarjo dapat dikategorikan sebagai dataran delta.

“Ini menjadi alasan kenapa Sidoarjo bisa memiliki banyak tambak seperti tambak ikan bandeng atau tambak udang yang menjadi iconnya. Selain itu letak geografisnya, berada diantara 2 sungai besar pecahan dari Sungai Brantas yaitu Sungai Mas dan Sungai Porong,” jelasnya.

Maskot kedua dijelaskan Khofifah dari Kab. Jombang berwujud burung Garuda bernama Si Jatu. Dalam cerita wayang Jawa, Garuda disebut dengan nama Jatayu. Merupakan pahlawan yang menghalangi Prabu Dasamuka/Rahwana dalam penculikan Dewi Shinta, istri Siri Rama.

Dalam sejarah, masa Prabu Erlangga dari Kerajaan Kahuripan (beribukota di Kedaton Bulurejo yang dulu termasuk dalam Watugaluh), Pasca Kerajaan Mataram Medang Kamulan, Garudeya (ada yang menyebut Garudayaksa) merupakan Dampar Kencana Singgasana Prabu Erlangga. Terakhir ditemukan di Situs BCB Nasional di Situs Petirtaan Sumberbeji Ngoro Jombang

Pada masa Kerajaan Majapahit, kata Khofifah, Garudeya ditemukan pada salah satu panel Relief di Candi Rimbi (Pulosari Bareng) yang dibuat oleh Ratu Tribuwana Tunggadewi atau yang terkenal sebagai Ratu Kenconowungu. Landasan lainnya mengacu pada masa Kemerdekaan RI Garuda Pancasila kemudian ditetapkan sebagai Lambang Negara Republik Indonesia.

“Bahkan dalam sejarah mata uang RI, gambar Garuda Pancasila menjadi salah satu sisi mata uang logam sedangkan di Jombang disebut gambar Beri,” kata Khofifah menjelaskan.

Berikutnya, maskot ketiga dari Kab. Mojokerto berupa gajah bernama Si Mada. Pemilihan gajah sebagai maskot dikarenakan Mojokerto adalah representasi dari Kerajaan Majapahit dimana dalam Kitab Negarakertagama disebutkan salah satu pasukan Majapahit saat mencapai masa kejayaannya dengan tunggangan Gajah. Gajah sendiri adalah simbol kekuatan, ketenangan dan kesetiaan.

Sedangkan, maskot dari Kota Mojokerto berupa kucing berbulu tiga warna (belang telon) bernama Cak Condro atau Condromowo. Condro berarti cahaya dan Mowo yang memiliki makna bara api. Pemilihan nama Condromowo berasal dari Laskar perjuangan melawan penjajah Belanda dan Jepang dari kompi empat yang dipimpin oleh seorang Kyai dari Kota Mojokerto.

Maskot terakhir berasal dari Pemprov Jatim berupa ayam bekisar bernama Cak Beki. Cak Beki diambil dari fauna ayam bekisar yang merupakan fauna kas jawa timur. Beki melambangkan sikap berani, lincah, milenial dan berprestasi.

Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, lima maskot Porprov Jatim VIII ini merupakan lambang pemersatu yang akan menyukseskan sekaligus membawa keberuntungan terhadap segala sesuatu yang sedang di ikhtiarkan bersama-sama.

“Dapat dijadikan lambang dalam merepresentasikan sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses ekonomi,” katanya.

Gubernur Khofifah berharap, perhelatan Porprov Jatim tidak sekadar mendongkrak prestasi bagi semua atlet yang bertanding, melainkan dapat mendongkrak ekonomi masyarakat. Utamanya di daerah yang menjadi tuan rumah, yakni Kab. Sidoarjo, Kab. Jombang, Kab. Mojokerto dan Kota Mojokerto.

“Saya menyampaikan apresiasi atas komitmen KONI Jatim bersama empat kepala daerah yang ikut menyukseskan pelaksanaan Porprov Jatim ke VIII tahun 2023. Semoga prestasi meningkat diikuti dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Heboh Sengketa Waris Triliunan Di PT. SDS Ternyata Tak Sebesar Yang Diberitakan Dan Perkaranya Ditangani PN Surabaya

5 Februari 2025 - 07:09 WIB

Langkah menuju Generasi Muda Bebas Narkoba, Satgas Yonzipur 5/ABW Gelar Penyuluhan Hukum dan Pencegahan Narkoba

10 Januari 2025 - 23:32 WIB

Kuasa Hukum Fiki Effendi Laporkan Ketua POKMAS 21 dan Pejabat Dinas Perumahan Rakyat atas Dugaan Keterangan Palsu dan Korupsi

14 November 2024 - 14:20 WIB

Selamat Hari Lahir Aulia Kasih Ke-8 Tahun Semoga Menjadi Anak Sholehah dan Berbakti Pada Kedua Orang Tua

5 November 2024 - 06:54 WIB

Kepala Desa Mojosarirejo Gresik… Diduga Keras Pungli PTSL dan Penyimpanan ADD Tahun 2023-2024

19 Oktober 2024 - 09:13 WIB

Patemon Kuburan Kelurahan Sawahan Rawan Maling, Warga Minta Perhatikan Kamtibmas

17 Oktober 2024 - 07:18 WIB

Trending di Uncategorized