Bangkalan — Patroli Berita Indonesia
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) setempat menggelar kegiatan Inovasi dan Teknologi (Inotek) Award tahun 2023. Kegiatan yang ditempatkan di Aula Diponegoro Pemkab Bangkalan Itu dibuka langsung oleh Plt Bupati Bangkalan Drs Mohni MM.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut Kordinator Substansi Inovasi pemerintahan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri RI Jerry Walo, Sos, MM; Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur DR. Adriyant, SH, M. Kes dan para nominator Bravo Inotek Award di Kabupaten Bangkalan.
Kepala Balitbangda Bangkalan Andang Pradana menyampaikan, kegiatan Bravo Inotek tersebut bertujuan untuk mendorong dan memotivasi kinerja para inovator dan perangkat daerah dalam meningkatkan pelayanan publik. Disisi lain juga untuk memberikan stimulan kepada masyarakat, ASN, dan Perangkat Daerah untuk terus berinovasi sehingga dapat meningkatkan Indeks Inovasi Daerah dan mendukung program Innovation Goverment Award (IGA).
Andang menjelaskan, untuk inotek award 2023 Pemerintah Kabupaten Bangkalan telah mengadakan seleksi tahap satu yang diikuti oleh 54 peserta terdiri dari 17 inovasi kelompok peserta ASN dan 37 Inovasi kelompok peserta masyarakat.
“Dari seleksi tersebut terdapat 20 nominator yang terdiri dari 10 inovator kalangan ASN dan 10 Inovator dari kalangan masyarakat yang menjalani seleksi tahap 2 melalui pemaparan serta wawancara langsung dengan tim juri. Kami berharap para pemenang nanti bisa meraih prestasi di tingkat provinsi maupun nasional,” kata Andang.
Sementara itu, Plt Bupati Bangkalan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan Bravo Inotek merupakan program untuk menjaring berbagai inovasi baik dari kalangan ASN maupun masyarakat umum sebagai upaya peningkatan pelayanan publik di Kabupaten Bangkalan.
“Melalui kegiatan Inotek ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas kinerja daerah,” ujarnya.
Sedangkan menurut Jerry Walo, Inovasi memiliki peranan penting bagi daerah, selain untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, juga untuk meningkatkan kualitas kinerja daerah. Untuk itu, perlu kolaborasi dengan berbagai pihak sehingga inovasi yang diciptakan dapat diterapkan dan berkelanjutan.
“Selain itu Inovasi harus bisa menjawab tantangan, memberi manfaat dan menjadi solusi. Karena itu inovasi harus berbasis riset,” ujarnya.
Sekadar diketahui, beberapa inovasi yang ikut dalam seleksi tahap 2 Inotek dari kalangan masyarakat diantaranya adalah Bangga (Bangkalan super apps – one apps services), sistem penjualan online ternak sapi, kambing atau domba (SPOT SKD) yakni bisa farm, NEW BACTER pemanfaatan agensi hayati sebagai solusi mengatasi limbah, implementasi virtual reality sebagai media edukasi bermain alat musik tradisional untuk lagu daerah madura, batik aromatheraphy al warits, KUSAM (kurangi sampah dengan maggot), B-WASTE berbasis augmented reality, GROW PKL, TABELA PASA(tanam benih langsung padi sawah) jajar legowo dan SIBAKU DAYAKANDU pemberdayaan kader posyandu untuk pencegahan stunting, anemia dan optimalisasi 1000 hpk.
Untuk kalangan ASN diantaranya SIDAYA SEHATI (Sistem Data dan Layanan Sejahtera Bersama Bupati), BANG SADAP (Bangkalan Satu Data Pembangunan), PESA’ MERA (Pelayanan Seareh Mareh), AMPIBI (Ambulan Peduli Tretan Dhibi’), WAROENG BANG JANI, PESA’AN NGODE (Pemetaan Sebaran Sedekah Hijau Daun di Kabupaten Bangkalan Melalui E-mapping dan Kode QR), CANTING (Cara Aktif Atasi Stunting), AJAGA (Aplikasi Jaring Aspirasi Warga Bangkalan), Pemilihan Cong Kene’ Bhing Ana’ Sebagai Edukasi Budaya Lokal Terhadap Dampak Globalisasi dan TGK (Tempel Gulung Kukus), Kusulap Daun Menjadi Anggun.