Menu

Mode Gelap
How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Uncategorized · 19 Sep 2023 09:38 WIB ·

Permainan Tradisional Pelajar SD Meriahkan Upacara Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1094


 Permainan Tradisional Pelajar SD Meriahkan Upacara Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1094 Perbesar

Pasuruan — Patroli Berita Indonesia

 

Ada yang menarik perhatian di sela-sela Upacara Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1094 yang digelar di Halaman Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Senin (18/09/2023) pagi.

Ratusan pelajar SD di Kabupaten Pasuruan tampil memainkan permainan tradisional di hadapan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf dan Wakil Bupati Mujib Imron dan undangan lainnya.

Dari pantauan di lapangan, total ada 11 permainan yang diperagakan para siswa-siswi, usai upacara selesai digelar. Diantaranya permainan ular naga, dakon, tikus kucing, holahop, sewek terbang, egrang batok, engklek, bendan, lompat tali, sri gendem dan klompen raksasa.

Dengan memakai baju ala tempo dulu, para bocah ini tampil satu-satu selama tiga menit, dan mengakhirinya dengan ucapan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan di hadapan seluruh undangan.

“Senang sekali bisa tampil di depan Pak Bupati,” singkat Khusnul, salah satu siswi asal Nguling.

Meski hanya tiga menit, namun para siswa-siswi tersebut mempersiapkannya secara matang. Aris, salah satu guru pendamping dari Kecamatan Kraton mengaku, anak didiknya berlatih selama seminggu untuk memainkan klompen raksasa, lengkap dengan dramanya.

“Seminggu ini latihan menghafalkan naskah meskipun rekaman. Dan alhamdulillah hasilnya memuaskan,” terangnya.

Sementara itu, Ketua KORMI (Komite Olahraga Masyarakat Indonesia) Kabupaten Pasuruan, Ny Lulis Irsyad Yusuf mengaku bangga dengan tampilan anak-anak dalam permainan tradisional alias oltrad (olahraga tradisional).

Ia berharap permainan tersebut tak hanya ditunjukkan pada momen seremoni saja. Melainkan dipraktekkan minimal di lingkungannya masing-masing.

“Saya minta untuk tidak dipraktekkan ketika ada acara seperti ini saja. Tapi dipraktekkan di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing,” harapnya.

Dengan semakin sering dilakukan, maka permainan tradisional bisa mengalihkan kecanduan anak pada gadget seperti saat ini. Lulis meyakini akan hal itu, sebab permainan tersebut selain menyenangkan juga bisa mengeluarkan banyak keringat.

“Kalau sudah capek, maka tinggal istirahat. Terus ngaji, terus belajar, tidur, selesai. Makanya ayok kita lestarikan permainan tradisional yang kita miliki bersama,” ajaknya.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Heboh Sengketa Waris Triliunan Di PT. SDS Ternyata Tak Sebesar Yang Diberitakan Dan Perkaranya Ditangani PN Surabaya

5 Februari 2025 - 07:09 WIB

Langkah menuju Generasi Muda Bebas Narkoba, Satgas Yonzipur 5/ABW Gelar Penyuluhan Hukum dan Pencegahan Narkoba

10 Januari 2025 - 23:32 WIB

Kuasa Hukum Fiki Effendi Laporkan Ketua POKMAS 21 dan Pejabat Dinas Perumahan Rakyat atas Dugaan Keterangan Palsu dan Korupsi

14 November 2024 - 14:20 WIB

Selamat Hari Lahir Aulia Kasih Ke-8 Tahun Semoga Menjadi Anak Sholehah dan Berbakti Pada Kedua Orang Tua

5 November 2024 - 06:54 WIB

Kepala Desa Mojosarirejo Gresik… Diduga Keras Pungli PTSL dan Penyimpanan ADD Tahun 2023-2024

19 Oktober 2024 - 09:13 WIB

Patemon Kuburan Kelurahan Sawahan Rawan Maling, Warga Minta Perhatikan Kamtibmas

17 Oktober 2024 - 07:18 WIB

Trending di Uncategorized