SAMPANG — PATROLI BERITA INDONESIA
Pergantian jabatan disetiap institusi merupakan hal yang sangat wajar. Kondisi itu banyak tujuannya. Baik penyegaran organisasi, ataupun promosi dan demosi.
Begitulah hal yang terjadi di tubuh Institusi Kejaksaan Negeri (Kejari) sampang belum lama ini. Pucuk pimpinan korps adhiyaksa itu mengalami pergantian posisi. Dari yang sebelumnya dijabat oleh Budi Hartono, Kini kajari Sampang digantikan oleh Fadilah Helmi.
Pisah sambut dua pentolan kejaksaan itu digelar di aula kejari Sampang kamis kemarin (27/6). Namun sayangnya, acara rutin yang setiap pergantian kajari digelar di kantor kejaksaan itu menuai komentar miring.
Tudingan miring itu muncul lantaran PJ Bupati Sampang Rudi Afiriyanto dianggap kurang merespon kedatangan dan kepergian pejabat kejari itu. Padahal menjadi hal lumrah setiap pergantian para kepala Aparat Penegak Hukum (APH) digelar di kantornya masing-masing.
“Lucu orang yang komentar bahwa sertijab atau penyambutan dilakukan dipendapa, itu orang aneh yang tidak tahu terhadap protokoler pemerintahan, ” Ucap H. Sakur tokoh masyarakat (Tomas) asal Sampang.
Pria asli Kecamatan Robatal itu menuding, ungkapan yang menuding PJ Bupati kurang merespon sertijab Kajari adalah murni ungkapan kebencian.
“Itu dilakukan karena Ingin mengadu domba supaya kelihatan pak PJ bupati ini kurang simPATI dan kurang respon terhadap pejabat disini, ” Tudingnya.
Ji Sakur sapaan akrabnya H. Sakur mengungkapkan, PJ Bupati Sampang Rudi Afriyanto selama ini sudah bekerja sesuai dengan koridor sebagai penjabat bupati yang sebenarnya.
“Jadi jangan difitnah dengan hal-hal yang tidak benar. Apalagi sampai mengadu domba antara sesama pejabat, Sangat tidak elok.” Pungkasnya.